First of all…
Gue akan bercerita dulu kenapa gue ada di Weekend Yuk, dan Weekend Yuk itu apa sih?
-cerita dmulai-
Weekend Yuk adalah sebuah feature program / semi documentary traveling program di KompasTV. Program mengenai tujuan wisata yang recommended untuk weekend. Could be anywhere, dalam negeri ataupun luar negeri.
Season ini, yang jadi hostnya adalah gue dan Hanum. Alhamdulillah, Puji Tuhan. Terima kasih tim Weekend Yuk yang percaya ama gue.
Dan ternyata gue kenal sama Hanum, si Hanum ini adalah TL gue dulu pas kita ikutan Float2Nature (silahkan di klik kalo mo intip ceritanya) …. ini bukan suatu kebetulan, tapi emang udah kaya jodoh aja gitu! What a small world.
Tujuan perjalanan Weekend Yuk kali ini adalah seputaran perairan Sulawesi Utara, tepatnya adalah Pulau Gangga di Likupang Barat. Kami tim Weekend Yuk udah siyap untuk meliput satu-satu nya resort yang ada dsana yaitu Gangga Island Resto & Spa. Untuk membuat 2 episode, kami membutuhkan waktu 6 hari, jadi kita berangkat dari tanggal 25 Sept – 1 Okt. Lama…? iya, tapi ini perjalanan plesiran, tapi plesiran ini adalah untuk membuat konten dalam program Weekend Yuk.
Jumat pagi kami berangkat menuju Manado menggunakan Lion Air subuh buta. Dan penyakit gue kalo mo 1st flight adalah ga bisa bangun pagi. I’m not a morning person. Tapi Alhamdulillah, gue kali ini gak ketinggalan.
Sampe dbandara, crew call jam 04.30, tapi gue meleset sedikit jam 04.45, masiih dmaapinlah yaa, tapi yang ga dimaapin adalah koper bagasi gue yang “gendut” karena diisi sama bebek. Hahaha, ternyata si bebek itu emang bener” bkin repot yaa… :p
Sampe Menado, perjalanan kita belom selesai karena masih harus nyebrang laut menuju ke Pulau Gangga. Perjalanan dari Bandara Sam Ratulangi menuju Pelabuhan Serei memakan waktu kira-kira 1 jam. Sepanjang jalan, mata kami dsuguhi oleh pemandangan kering dan gersang, karena sudah beberapa bulan tidak ada hujan di Manado, apalagi, yang kami lihat, langit gelap ternyata bukan mendung, melainkan asap dari kebakarnya pepohonan di Gunung Kelabat (anak). Sayang banged yaa….
Sesampai di Pelabuhan Serai, kami dsambut dengan Kapal Gangga yang akan membawa kita dan gembolan kita yang over weight itu ke resort. Untuk menyebrang ke Pulau Gangga, mesti harus booked kapal terlebih dahulu, estimasi harga IDR 800.000 – 1.000.000 yang bisa skalian dgunakan untuk island hopping ke Pulau Lihaga (sebelahan). Fyi, resort ini adalah resort kenamaan bagi warga asing (malahan), 99% tamu yang menginap dsana adalah warga asing yang berasal dari German, Itali, Amerika, Singapore, Jepang. Target market dari resort ini memang warga asing, menurut sumber yang terpercaya, mereka lebih senang ikut pameran atau memasarkan resortnya di kancah manca negara. Kurang lebih harga yang dtawarkan untuk paket 5D4N kira-kira 20 juta, all in, termasuk diving dan snorkling, tentunya harga paket bisa dlihat sesuai dengan selera masing-masing.
Sesampai di Gangga Island Resort & Spa, kami dsambut oleh Ibu Pricillia selaku Resident Manager.
Hari pertama tugas gue ga seberapa, hanya banyak ambil gambar perjalanan, start dari landing di Sam Ratulangi, gue sudah beraksi. Di segmen pertama dalam episode perdana gue, menceritakan perjalanan yang harus kita tempuh untuk bisa menuju ke Pulau Gangga. Dan setiba dsana, bagaimana kami dsambut dengan ramah oleh staf dsana. Yang lucu, karena mereka sering kedatangan tamu asing, justru mereka susah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar 🙂
Resepsionis nan baik hati, Debby namanya. Selama kami dsana, kami jadi berteman ikrib bahkan keseringan curcol…hahaha, bahaya deh. Abis tempatnya memungkin kan banged. Dbawa suasana kita. Pantesan bule asing seneng ksana, karena emang tempatnya private dan menyenangkan untuk gegeloran. Mami Fitri dan tim sudah menyiapkan rundown hari per hari. Jadi bgitu kami sampai, selain ambil kebutuhan ambil gambar untuk konten, tapi kami juga briefing untuk kesiapan seluruh episode.
We had so much fun, kerja bareng ama tim Weekend Yuk, ada Mami Fitri selaku producer program , Arien sang PA yang super galau akut!! rameee banged anaknya, dan si campers Mas Popo yang hiper aktif ga bisa diem, asli, beneran ga bisa diem 1 menit aja!
Hari demi hari kita lalui dengan penuh cerita, dari mulai kelakuan Arien yang destroyer, tragedi mompa dan ngempesin bebek, bahkan sampe gue kelibet mo closing “sampe baku dapa ulang” …. ada kali belasan take, ampe kelipet-lipet muka .. hahhaa… maapin ya… #ciumtangansatusatu
Blom lagi drama wardrobe yang sesek, hahaha,…. dengan pede pas dtanya ukuran baju gue minta S-M, dan yang terjadi adalah,,, S-M untuk ukuran petite, jadilah sesek. Dan mo make en lepas bajunya kudu tahan napas. Gue udah ga virgin lagi deh sama Arien. Huuhuuuhu,,,, kenapa mesti Arien sih yang “merawanin” akooh 😛
Hmm, adalagi cerita seru pas diving.
Jam terbang gue di bawah laut kan baru itungan jari tangan yaa, apalagi baru minggu kmrennya gue ambil owe, mensahkan diri untuk #BasahinInsang… beda sama para divers master dan photographer and campers gue! Alhasil pas mo ambil gambar liat ikan Flounder di tebing Pulisan, bakekok! Gak bisa ngerem and ga bisa “ngambang” alhasil bubar jalan deh!!! Hahaha,,, bgitu sampe atas, gue dapet arahan dari Mas Popo. Katanya : “Jangan lupa rem tangan yaaaaa!!!!!” dengan nada ngeledek …. hahaha …. thank you Mas
Tapi memang kami berdua akui, penyelaman pertama itu emang pasti butuh penyesuaian, dalam arti, Mas Popo juga nyesuaian diri dengan keadaan setempat, arus, objek gambar dan lain sebagainya. Blom lagi kalo gue penyesuaian sama tempat dan alat, karena alat pinjeman kan. Bahkan di bawah laut gue harus tukeran masker ama Dive Master gue, Om Paulus. Canggih! Dan kata mami, scene itu diambil dmasukin ke dalam konten,,,, pdhal gue yang ngejalanin pas waktu itu deg-degan, karena cukup dalam tuh, sebagai penyelam kalo masker bocor tuh ga enak banged! Ganggu pemandangan, dan di kamera jadi ga ketjeh!
Pas sebelum nyelem, gue udah dkasih arahan ama Mas Popo, kode-kode apa yang akan dgunakan oleh dia untuk nyuruh gue ambil gambar. Dan pada kenyataanya, tidak semudah apa yang dbayangkan. Gimana gue harus berekspresi, gimana gue harus puter balik kalo ngambil gambar ulang, gimana gue harus “berenang” melawan Mas Popo. Semua itu memang butuh skill, jadi ga cuma sekedar nyelem. Tapi lama kelamaan, gue jadi biasa, dan BERHASIL! Jadi gue makin salut sama r_djangkaru and dayu! Making nge-fans ama mereka berdua!
Spot diving dan snorkeling di sekitar perairan Pulau Gangga yang kami datangi adalah Pulisan dan Pulau Lihaga untuk snorkeling. Dan satu spot diving lagi, yaitu Bio Rock, hasil kerja tim Om Paulus dan bantuan dari Gangga Island Resort & Spa sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap laut.
Di Pulisan gue ketemu macem-macem ikan dan terumbu karang yang warna warni, yang pasti banyak ketemu Anemon Fish atau si ikan Nemo, ada si ikan Dory terus ada ikan “bandeng laut” , Flounder Fish terus ada juga ikan-ikan kecil cem ikan teri yang berterbangan di perarian dangkal, aah terlalu ketjeh deh! Pulisan punya kesan buat gue! Dengan kecantikan alam bawah laut seperti ini, seharusnya Indonesia itu Kaya loh! Dan macem-macem lah namanya! Tapi yang paling epic adalah gue ketemu sama Baracuda! merinding gue! tapi cuma sebiji sih, bukan rombongan, tapi tetep aja, merinding karena kegirangan!
Beberapa photo hasilnya “jernih” karena gue minjem kamera G1 punya tim Weekend Yuk. Kalo gue photo pake Go Pro hasilnya “bluish” banged. Mungkin harus disiasati dengan red filter.
Kalo nyelem di Bio Rock beda lagi merindingnya.
Gue dsini ngelihat betapa sangat membantunya terumbu karang buatan itu. Letaknya ga jauh dari Pulau Gangga, bahkan kapal kita ga lempar jangkar dari tempat parkir kapal di resort. Kedalamannya juga paling cuma 10-15 meter. Tapi, kami dbawah sudah lihat beberapa terumbu karang buatan yang sudah berhasil hidup dan dtinggali oleh biota laut. Nemu ikan-ikan hias cantik yang masih kecil-kecil bayiii,,,, lebih bayi dari Anya! asli super kecil! bener-bener peranakan! Ngeliat crocodile fish, gue juga liat ikan hias tapi bukan warna warni tapi coraknya batik, nemu sotong juga! Ih,,,pokoknya kece banged deh. Dan penyelaman gue yang sudah kesekian kali ini emang udah biasa, jadi masker aman dan lancar.
Fixed, gue jatuh hati sama laut di sini!
Sebenarnya masih banyak spot diving yang bisa kami datangi, Bitung misalnya. Tapi sayang, karena ombak tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk ksana. Hikz, tapi gue yakin pasti lebih bagus! Dan katanya, memang perariran Sulawesi Utara ini, seperti Bunaken dan sekitarnya, karakter spot divingnya adalah tebing (wall) dan ikannya serupa. Jadi, Pulisan sudah cukup mewakili deeh….
Pengalaman menarik juga gue dapetin saat pengambilan gambar untuk konten kuliner. Gue berkesempatan untuk ngintip cara masak Chef Oni, Head Chef di Gangga Island Resort & Spa. Saat On Cam, Chef Oni memberikan resep masakan khas Manado, yang enaaaaak banged! Beneran rasa Manado yang wangi dengan daun kemangi, terus daun-daunnya seger, bumbunya pedes. Cocok lah gue ama makanan Manado, kan ada darah Manadonya diikitt (banged).
Bicara soal penyajian makanan tiap hari di resto resort ini, beda dari hotel-hotel lain, yang mana mereka menyajikan makanannya ala set menu. Jadi tiap hari beda, dengan aneka ragam pilihan makanan selera lokal, internasional bahkan tersedia menu untuk Vegetarian. Dan lengkap penyajiannya, dari appetizer, 1st course, main course dan dessert. SUMPAH! Semua ENAK! Dan gue dsini seminggu, FIXED GENDUT! (makanya kaan baju wardrobe jadi sesek ~alasan). Yang gue inged, dessert favorit gue adalah Avocado Mousse, Coconut Pudding, Chocolate Mousse dan yang terakhir Crepes Caramel. Itu JUARA! Ampuuuun ama Chef Oni.
Fasilitas selain aktifitas diving dan snorkeling, kita juga bisa icip spa dsini. Tempatnya enak banged. Persis pinggir pantai, cuma berhalangan kaca doang, jadi bisa spa-an sambil nikmatin sunset seperti yang gue rasain. Spa andalan dsana ada Gangga Spa yang memberikan sentuhan pijatan lokal selama 90 menit. Dan ada juga spa untuk tamu yang abis capek diving, tapi sayang gue lupa namanya. Sama “menu” spa favorit di Pasung (baca Fasung) Spa resort ini adalah spa untuk pasangan honeymoon (yaaa iyalahh~).
Oh iyaa, gue malah belum ceritain kamar tempat kita nginep ya? Ini nih penampakannya, makanya orang asing seneng banged tinggal dsini karena emang orisinil, nature en homy banged. Kata Debby ada beberapa tamu loyal mereka stay sampe 2-3 mingguan bahkan ada yang sampe 1 bulan.
Yang jelas, banyak manusia asing dsini yang datang untuk woles-wolesan di pinggir pantai, karena pemandangannya cem gini…..
Tulisan gue ini belom ada apa-apanya, masih banyak keseruan lain di Pulau Gangga, cerita lengkap versi ini bisa ditonton hari Minggu, 8 November 2015 jam 10.30 di KompasTV pastinya!
Tonton yaa…
Edisi #kangenlaut dan #BasahinInsang gue kali ini dbayar dengan #KerjaHalanHalan 🙂
Leave a comment