Akhir tahun lalu gue berkesempatan menginjakkan kaki ke Pulau Pieh bersama dengan tim Weekend Yuk.

Nama Pulau Pieh memang belum setenar tempat wisata cem Bali, Gili or sebagainya.. name it.

Yes, Pulau Pieh itu di Indonesia kok, kalo kesana, cari tiket pesawat tujuan Padang! Karena menuju Pulau Pieh itu cuma 1 jam dari Pelabuhan Muara (Muaro) di Sumatra Barat.

Pulau Pieh menjadi salah satu permata wisata laut di Sumatra Barat beserta kumpulan pulau-pulau lain dibawah naungan Kementrian Kelautan (KKP). Jadi, sekarang, ngetrennya, namanya adalah TWP (Taman Wisata Perairan) Pulau Pieh. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Pieh sendiri tentunya, Pulau Bando, Pulau Air, Pulau Pandan, Pulau Toran.

IMG_1044_Fotor_Pieh
Gugusan TWP Pieh, Sumatra Barat

Pulau Pieh menjadi primadona diantara gugusan pulau yang lain, dan punya fasilitas lebih lengkap dibanding pulau tidak berpenghuni yang lain. Bangunan sederhana milik KKP dan air bersih buat kami sudah cukup. Pulau yang luasnya sekitar 10,7 hektar ini kondisinya masih asri, pasir putih, dan pulau ini jadi tempat favorit penyu untuk bertelur. Oleh karena itu, kegiatan yang bisa dlakukan dsini selain camping dan bersantai di pantai, kita juga bisa melihat (kalau beruntung) penyu bertelur (Note : tapi sangat amat dmohonkan untuk tidak memphoto kegiatan bertelur dengan flash kamera) … dan kemudian oleh penjaga pulau yang menjadi staf terhormat KKP ikut menjaga telur-telur tersebut agar tidak djual dan menetas segera untuk di lepaskan kembali ke habitatnya.

IMG_1047_Fotor_Pieh
Potensi Alam Pulau Pieh

Selain itu, tentu saja, perairan di TWP Pieh ini adalah tempat konservasi laut yang juga dijadikan komoditi pariwisata. And ketjeh banged!!! Bagus banged! Dan Pulau Pieh merupakan zona inti dari lokasi konservasi tersebut makanya bagusss banged terumbu-terumbu karangnya! Saoloh, dan ikan-ikan terumbu karangnya wira wiri sliweran. Gue gampang banged dbawah sini liat Morray Fish, terus liat Lion Fish, dan tentunya ikan karang warna warni yang lain.

IMG_1046_Fotor_Pieh
Penghuni tetap Pulau Pieh dan sekitarnya

“Kontur” lokasi diving di Pulau Pieh ini modelnya wall, jadi tebing gitu, dalem, biru, ngeri tapi seru! Hahaha …. Terumbu karang yang menjadi mayoritas di perairan Pulau Pieh ini adalah akar bahar, dan soft coral yang lain. Saat menyelam dsini, arusnya cihuy banged pemirsah. Mesti extra sabar lawan arus dan stabil buat pengambilan gambar. Agak rusuh sih nyelem gue dsini secara buoyancy nya juga masih yo yo! Hahhaha, tapi overall penyelaman dsini menyenangkan. Dan arusnya emang dahsyat banged gue akuin. Tapi itu sebanding dengan pemandangan bawah lautnya yang fascinating! … Mungkin buat para senior, medan seperti ini maah kecil! Ga ngaruh! Ga ada sesuam kuku lah, initinya sih menyenangkan aja. Laah gue? masih aja belajar basahin insang …. hahaha

Terumbu karang yang ada di TWP masih terjaga dengan baik, secara…. kawasan ini merupakan kawasan konservasi yang djaga bener ama pemerintah. Awalnya titik lokasi ini dbawah naungan Kementrian Perhutanan, namun sekarang sudah dserah terimakan ke Kementrian Kelautan.

Gue berkesempatan untuk interview Pak Agus Darmawan, Direktur KKJI. Secara sudut pandang, beliau tidak hanya melulu mikirin konservasi aja, tapi juga mikirin bagaimana potensi alam ini bisa menjadi sumber penghasilan bagi penduduk setempat dan menjadi tujuan wisata yang menarik. Nice ya …. Semangat ya Pak!

DSCF5753_Fotor_Pieh
Setelah selesai wawancara dengan Pak Agus
DSCF5751_Fotor_Pieh
View di Jembatan Siti Nurbaya, Padang

Lokasi pengambilan gambar dengan beliau dilakukan di Jembatan Siti Nurbaya. Salah satu hang out place (kata risetnya Arien) di Padang, tapi ya gitu, cuma gitu doang. Jembatan kecil yang menghubungkan sungai muaro tempat kapal-kapal penumpang yang membawa wisatawan ke Mentawai. Kanan kiri jembatan banyak penjual jagung bakar dan kopi buat nyantai aja. Udahan interview Pak Agus, kita “membunuh waktu” nunggu sunset di Pantai Padang (namanya emang Pantai Padang). 

DSCF5775_Fotor_Pieh
All crew on set (ki-ka) : Dicky, Arien, Mba Rany, Ryan (tim dari KKP), Mas Doni dan driver andalan kita.
DSCF5788_Fotor_Pieh
Sunset di Pantai Padang

Kuliner di Padang aduhai deh rasanya. Gak bakal dkasih ampun perut! Sebelum shooting sama Pak Agus, kita diajak makan siang dulu di Nasi Lapau Fuja, pinggir Pantai Padang. Setelah shooting selesai hari pertama, gue kontak NadNad, salah satu teman travelista yang memang berdomisili di Padang. Jadi gue minta dculik ceritanya 🙂

IMG_0886_Fotor_Pieh
Hai NadNad, aku datang! 

Malam itu gue diajak makan Soto Paru yang enaakkkk banged dan es (sop) duren! Itu semua bkin off side perut. Aslik!

IMG_0888_Fotor_Pieh
Soto Paru, nampak sederhana, tapi rasanya gak bakal bisa lupain! 
IMG_0889_Fotor_Pieh
Es Duren, Iko Gantinyo, JUARA!

Abis itu balik lagi sama tim kita mangkal di Ongkrongan Turagari, cem nasi kucing-an gitu di Padang yang sedia lontong sayur dan burjo! Ramenya!!!! letaknya di Jl. Sriwijaya, deket sama hotel kita Hotel Sriwijaya, jadi jalan kaki bisa.

IMG_0897_Fotor_Pieh

Ternyata malam itu gak berhenti sampe di Ongkrongan aja, secara jalan Sriwijaya itu rame kalipun, banyak cafe-cafe tempat muda mudi Padang kumpul, akhirnya kita mampir ke salah satu cafe, yaitu Cafe Malioboro …. Laah, jauh-jauh ke Padang ketemunya Malioboro …. hahhha…..

IMG_0899_Fotor_Pieh
Salah satu tempat nongkrong anak muda Padang, cem cafe-cafe gitu

IMG_0901_Fotor_Pieh
Packaging KopMil ala Cafe Malioboro, Padang

Dsini gue pesen KopMil, kata NadNad minuman ini lagi happening di Padang. Apa sih KopMil itu? Itu adalah Kopi Milo, Kopi item biasa, dcampur Milo. Alhasil rasanya…lebih condong ke Milo nya! Kata NadNad, KopMIl yang asli itu ada di daerah Pecinan, bener-bener dari asal warungan.

DSCF5812_Fotor_Pieh
KopMil Om Ping, Pondok, Pecinan, Padang
DSCF5811_Fotor_Pieh
Warung KopMil Chris, Pondok, Pecinan, Padang

Untuk keperluan pengambilan aktifitas kota Padang, kita jalan-jalan mencari ikonik kota Padang, selain Rumah Gadang, kita juga ngincer untuk naik angkot kota Padang yang isinya full modifikasi dan sound system saingan BlowFish. Hahah… serius!

IMG_0912_Fotor_Pieh
Naik angkot di Kota Padang! Nyentrik brayy! 

Di kota Padang, ada restoran Padang yang super duper terkenal yaitu Lamunan Ombak, saoloh,,, beneran dilamun sama santen dan makanan berkolesterol tinggi semua dsana. Ga ada yang ga enak, tapi ada satu juaranya! Yaitu Udang Balado. JUARAAA ENAKNYA!!!!!


Sorry ya gue ceritanya ngacak! Karena daya ingat sudah tidak tajam seperti jaman muda dulu ~ngeles


Take pertama yang gue lakukan adalah opening program yang dilakukan di depan Rumah Gadang, di Museum Adityawarman yang letaknya di tengah kota. Museum ini sedang berkembang dan mengalami perluasan, jadi disini banyak koleksi-koleksi kain, dokumen-dokumen penting dan ya layaknya museum lah.

DSCF5790_Fotor_Pieh
Museum Adityawarman, Padang

Mayan “bunuh diri” sih kita, karena pengambilan gambarnya dsini pas siang bolong dan pwanas-pwanasnya sampe gue kebes! Hahaha, dan retake berapa kali karena gue selalu salah nyebutin kata “Apa Kabar” versi bahasa lokal Padang…. hahahha….~tapi ga separah waktu pas di Manado sih.

DSCF5795_Fotor_Pieh
Ini dia penampakan tim Weekend Yuk kalo lagi kerja, (ki-ka) Arien, Mas Konde dan Dicky! 

Abis itu kita jalan-jalan deh ko China Town, alias Pecinannya kota Padang, yang terkenal dengan kata Pondok. Jadi dsini pecinannya famous dengan kata Pondok, bukan pecinan, dan bukan juga china town. Dsini ada satu Klenteng yang terkenal, yaitu Klenteng See Hin Kiong. Karena dampak gempa tahun 2007, klenteng ini cukup kena dampak yang signifikan. Akhirnya sekarang pindah dan dbuat “baru”. Klenteng yang lama sudah ditutup. Dan di klenteng ini orang umum tidak boleh masuk, yang boleh masuk hanya khusus untuk orang-orang yang mau ibadah saja, jadi gue hanya bisa menikmati dari luar ajyah, even kepentingannya untuk liputan. Kewl!

DSCF5815_Fotor_Pieh
Klenteng See Hin Kiong, Pondok, Padang (yang baru)
DSCF5824_Fotor_Pieh
Penduduk yang sedang ibadah di Klenteng See Hin Kiong
DSCF5841_Fotor_Pieh
Klenteng See Hin Kiong yang lama. Setelah gempa 2007. 

Abis itu kita keliling kota Padang deh,

DSCF5866_Fotor_PiehDSCF5875_Fotor_PiehDSCF5872_Fotor_PiehDSCF5865_Fotor_PiehDSCF5863_Fotor_Pieh

DSCF5856_Fotor_Pieh
Porter Lensa lagi mejeng!

Setelah jalan-jalan dsini, nah selanjutnya adalah jajan kuliner Gulai Kepala Ikan Kakap yang famous banged, yang letaknya di Bungus, lumayan jauh dari kotanya. Tapi perjalanannya worth it karena makanannya endes dan pemandangannya ketjeh! Rumah makannya terletak di pinggir pantai dan kita dateng pas dapet sunset.

Udahan maenan di Kota Padang, tibalah kita nyebrang ke Pulau Pieh. Diantara TWP Pulau Pieh, memang yang siap untuk dtinggali adalah Pulau Pieh. Seluruh pulau tersebut memang tidak berpenghuni, namun hanya Pulau Pieh yang siap dengan fasilitas standar untuk ditinggali oleh manusia. Ada beberapa gazebo yang disiapkan oleh KKP, 1 bangunan induk untuk para penjaga kelestarian pulau sekitar dan tersedia juga air bersih. Jadi kita-kita nih yang mau pada nginep dsana siap dengan kemping dan guyub di bangunan induk tersebut. Seruuw! Tadinya kita mau kemping, tapi ternyata malamnya badai, jadi kami umpel-umpelan di bangunan induk tersebut. Dan anginnya cuyy, baru kali ini gue ngerasain badai di tengah-tengah pulau. Listrik ada, dbantu genset, tapi sayang signal ga ada. Jadi karena mati gaya, gue tidur deh! Haahaha, ~alaysan!

Salah satu spot diving gue adalah di Pulau Pandan, dsini konturnya wall, dan terumbu karang yang hidup padat dan besar-besar, jadi masih asri banged. Dan dsini gampang banged gue nemuin Morray Fish! Wiii…. terus liat juga Lion Fish. Selain gue liat ikan-ikan hias terumbu karang yang lain bersliweran.

IMG_0939_Fotor_Pieh
Pulau Pandan, TWP Pieh, Sumatra Barat

Spot berikutnya adalah di Pulau Piehnya, dsini gue ga maen dalem karena hanya kedalaman 5 meter aja, jarak yang masih dtembus matahari, pemadangannya udah kece banged. Jadi gue dsini nyelem bareng mas Konde, beneran “nyelem” cantik untuk kepentingan ambil gambar.

DCIM101GOPROGOPR3444.
Underwater Pulau Pieh
DCIM101GOPROGOPR3437.
Poto-potoan sama Mas Konde

I was happy inside the salty water.

Pulau Pieh ini memang berkembang untuk menjadi tempat wisata, makanya udah dpersiapkan segala mungkin biar bisa menarik perhatian wisatawan, seperti ada signage yang bisa buat poto-poto gitu…

DCIM101GOPROGOPR3510.
Poto cover ala ala all tim

IMG_0975_Fotor_Pieh
Me with Dilla
IMG_1003_Fotor_Pieh
Beauty shoot buat Weekend Yuk

Thanks Pieh for feeding my soul,

#KangenLaut

#BasahinInsang

5 responses

  1. Lynn Avatar

    foto terakhir baby anya bangeeeetttt :3
    wah waktu gue ke Padang, klentengnya lagi dibangun tuh yang baru, udah jadi ya sekarang…

    Like

    1. juragankoppi Avatar

      hahaha, jiplakan banged ya :p .. klentengnya udah jadi, dan bagus banged. laaff

      Like

  2. Yudi Avatar

    eh kaka… mau tanya dong.. sebenarnya secara hukum boleh nggak sih mengkonsumsi telur penyu? serius ini kaka 🙂

    Like

    1. juragankoppi Avatar

      Kmren ngobrol sama orang KKP, sebenarnya memang tidak ada “hukum” yang mengatur boleh atau tidaknya mengkonsumsi telur penyu. Telur penyu dpercaya penduduk lokal punya khasiat menyembuhkan dan mmberikan stamina. Pdhal sebenarnya gak juga, tidak signifikan. Nah, hal ini, perlu di edukasi, jadi KKP juga “concern”. Menghimbau supaya tidak mengkonsumsi telur penyu untuk alasan apapun.

      Liked by 1 person

  3. jaka purnama Avatar
    jaka purnama

    tujuan hidup kita sama,hoby kita sama,mungkinkah kita berjodoh………..?

    Like

Leave a comment